Banyumas24jam - Neraca perdagangan Jawa Tengah pada 2023 mengalami surplus hingga USD 1.622,67 juta. Bahkan, Jateng telah menjadi salah satu lumbung perekonomian Indonesia. Dengan posisi ini, Jateng memiliki tanggung jawab untuk terus meningkatkan ekspor beragam komoditas.
Beberapa komoditas utama ekspor nonmigas Jateng periode Januari-Juli 2023, antara lain pakaian dan aksesorisnya, baik rajutan maupun bukan rajutan, alas kaki, kayu dan barang dari kayu, perabotan, lampu dan alat penerangan.
Kemudian ada barang dari kulit samak, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, serat stapel buatan, barang dari bulu unggas, bunga artifisial, dan wig. Selain itu, juga ada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati.
Saat ini Jateng jadi salah satu lumbung perekonomian Indonesia. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, maka provinsi ini berkomitmen untuk terus meningkatkan ekspor beragam komoditas.
sejumlah strategi guna mendongkrak ekspor. Di antaranya lewat pemanfaatan free trade agreement untuk mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk di negara tujuan ekspor. Seperti Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dengan Australia, The ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) dengan China, Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) dengan Chile, dan FTA lainnya.
Selain itu, juga program pendampingan (export coaching program) untuk menumbuhkan eksporter baru, diversifikasi dan adaptasi produk ekspor, penetrasi pasar luar negeri ke pasar nontradisional, upaya promosi produk-produk ekspor melalui virtual business meeting bekerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC)/Atase Perdagangan (Atdag). Serta lewat pengoptimalan bentuk-bentuk kerja sama sister province dengan negara lain, dan penerbitan SKA secara online menggunakan Affixed Signature and Stamp (ASnS).
Beberapa komoditas utama ekspor nonmigas Jateng periode Januari-Juli 2023, antara lain pakaian dan aksesorisnya, baik rajutan maupun bukan rajutan, alas kaki, kayu dan barang dari kayu, perabotan, lampu dan alat penerangan.
Kemudian ada barang dari kulit samak, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, serat stapel buatan, barang dari bulu unggas, bunga artifisial, dan wig. Selain itu, juga ada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati.
Saat ini Jateng jadi salah satu lumbung perekonomian Indonesia. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, maka provinsi ini berkomitmen untuk terus meningkatkan ekspor beragam komoditas.
sejumlah strategi guna mendongkrak ekspor. Di antaranya lewat pemanfaatan free trade agreement untuk mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk di negara tujuan ekspor. Seperti Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dengan Australia, The ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) dengan China, Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) dengan Chile, dan FTA lainnya.
Selain itu, juga program pendampingan (export coaching program) untuk menumbuhkan eksporter baru, diversifikasi dan adaptasi produk ekspor, penetrasi pasar luar negeri ke pasar nontradisional, upaya promosi produk-produk ekspor melalui virtual business meeting bekerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC)/Atase Perdagangan (Atdag). Serta lewat pengoptimalan bentuk-bentuk kerja sama sister province dengan negara lain, dan penerbitan SKA secara online menggunakan Affixed Signature and Stamp (ASnS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar