Banyumas24jam - Baru-baru ini penyakit Antraks sedang menjadi perhatian oleh kementrian kesehatan RI dan Pemerintah Daerah Istimewa Jogjakarta (DIY) setelah ada warga gunung kidul meninggal dunia usai mengkonsumsi daging sapi yang positif terjangkit antraks.
Antraks adalah penyakit yang bersumber dari binatang (zoonosis) yang disebabkan oleh virus Bacillus anthracis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya tetapi tidak dapat ditularkan antar sesama manusia dan umumnya menyerang hewan Herbivora.
1. Bentuk Per Akut (sangat mendadak)
Hewan akan berputar-putar, gigi gemeretak dan mati hanya beberapa menit setelah darah keluar dari lubang-lubang kumlah tubuh (telinga, hidung, anus, kuping)
2. Bentuk Sub Akut
Terlihat adanya pembengkakan pada kelenjar limfa daerah leher karena bakteri antraks terlokalisasi di daerah itu.
3. Bentuk Akut
Pada sapi, gejala umumnya adalah pembengkakan sangat cepat di daerah leher, dada, sisi perut, pinggang dan kelamin luar. Dari lubang kumlah keluar darah encer merah kehitaman.
4. Bentuk Kronis
Terlihat luka pada lidah dan tenggorokan, pada sapi gejala ini berlangsung 2-3 bulan.
1. Antraks Kulit
Muncul pada 2-7 hari setelah melakukan kontak dengan hewan yang sakit antraks maupun sporaantraks, gejalanya berupa kelainan kulit biasanya terjadi di bagian tubuh yang terbuka seperti kaki, tangan, leher, wajah serta munculnya eschar atau jaringan hitam pada kulit.
2. Antraks Saluran Pencernaan
Antraks ini bisa menyebabkan kematian dan pada umumnya gejala akan muncul pada 2-5 hari, Gejalanya seperti demam, gangguan menelan, mual, diare, muntah, pembengkakan pada leher dan dada, sakit perut hebat, muntah dan BAB darah serta perut bengkak.
3. Antraks Pernapasan
Antraks pernapasan juga bisa menyebabkan kematian, Gejalanya demam, lemah, batuk kering, sesak nafas dan denyut jantung cepat.
Untuk mencegah penularan lebih lanjut dari hewan ke manusia, dilarang memotong/menyembelih dan mengkonsumsi hewan ternak yang sakit/mati mendadak.
Dan jika mengalami gejala yang mengarah ke Antraks, masyarakat segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. (Sumber : Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada Purwokerto)
Antraks adalah penyakit yang bersumber dari binatang (zoonosis) yang disebabkan oleh virus Bacillus anthracis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya tetapi tidak dapat ditularkan antar sesama manusia dan umumnya menyerang hewan Herbivora.
GEJALA ANTRAKS PADA HEWAN
Ada beberapa gejala yang bisa dilihat pada hewan yang terjangkit antraks, tetapi untuk memastikan tentunya harus melalui pemeriksaan dokter hewan.1. Bentuk Per Akut (sangat mendadak)
Hewan akan berputar-putar, gigi gemeretak dan mati hanya beberapa menit setelah darah keluar dari lubang-lubang kumlah tubuh (telinga, hidung, anus, kuping)
2. Bentuk Sub Akut
Terlihat adanya pembengkakan pada kelenjar limfa daerah leher karena bakteri antraks terlokalisasi di daerah itu.
3. Bentuk Akut
Pada sapi, gejala umumnya adalah pembengkakan sangat cepat di daerah leher, dada, sisi perut, pinggang dan kelamin luar. Dari lubang kumlah keluar darah encer merah kehitaman.
4. Bentuk Kronis
Terlihat luka pada lidah dan tenggorokan, pada sapi gejala ini berlangsung 2-3 bulan.
GEJALA ANTRAKS PADA MANUSIA
Ada beberapa gejala yang bisa dilihat pada manusia yang terjangkit antraks, tetapi untuk memastikan tentunya harus melalui pemeriksaan dokter.1. Antraks Kulit
Muncul pada 2-7 hari setelah melakukan kontak dengan hewan yang sakit antraks maupun sporaantraks, gejalanya berupa kelainan kulit biasanya terjadi di bagian tubuh yang terbuka seperti kaki, tangan, leher, wajah serta munculnya eschar atau jaringan hitam pada kulit.
2. Antraks Saluran Pencernaan
Antraks ini bisa menyebabkan kematian dan pada umumnya gejala akan muncul pada 2-5 hari, Gejalanya seperti demam, gangguan menelan, mual, diare, muntah, pembengkakan pada leher dan dada, sakit perut hebat, muntah dan BAB darah serta perut bengkak.
3. Antraks Pernapasan
Antraks pernapasan juga bisa menyebabkan kematian, Gejalanya demam, lemah, batuk kering, sesak nafas dan denyut jantung cepat.
Untuk mencegah penularan lebih lanjut dari hewan ke manusia, dilarang memotong/menyembelih dan mengkonsumsi hewan ternak yang sakit/mati mendadak.
Dan jika mengalami gejala yang mengarah ke Antraks, masyarakat segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. (Sumber : Rumah Sakit Umum Wiradadi Husada Purwokerto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar