Notification

×

Iklan

Iklan

Siapa Dokter Angka?

Kamis, 29 September 2022 | September 29, 2022 WIB Last Updated 2022-10-01T08:47:47Z
Dokter angka
Warga Banyumas, terkhusus di kota Purwokerto, tentunya sudah tidak asing dengan nama yang satu ini. Ya, Dokter Angka. Salah satu nama jalan di daerah Purwokerto. Jl. Dr. Angka adalah jalan yang membentang dari pertigaan Rumah sakit Geriyatri Purwokerto dan berakhir di perempatan atau simpang Gor Satria Purwokerto.

Jl. Dr. Angka melewati beberapa instansi, mulai dari rumah sakit, sekolah, dinas pemerintahan dan juga beberapa ruko-ruko. Jalan yang satu ini cukup ramai baik siang atapun malam hari. Baik sepeda motor atau mobil biasa berseliweran di jalan ini. Mungkin banyak orang bertanya-tanya siapa sebenarnya Dokter Angka, Beliau itu siapa dan kenapa dijadikan jalan di Purwokerto?

Dokter Angka, lahir dengan nama Angka Prodiosoedirdio. Beliau dilahirkan pada hari Selasa Kliwon, tanggal 13 Desember 1887. Ayah beliau adalah asisten wedana (camat) di Madukara, Banyumas. Angka kecil, bersekolah di Holland Indische School (HIS) selama tujuh tahun. Dan beliau tinggal bersama eyangnya yang bernama eyang Raden Santadiredja, patih Banyumas saat itu.

Angka Prodiosoedirdio kemudian melanjutkan sekolah ke Hoogere Burger School (HBS). Dan disekolah tersebut beliau bersekolah selama lima tahun. Kemudian beliau melanjutkan sekolah pendidikan dokter bumiputera di STOVIA.

jl. Dr. Angka Purwokerto
Foto: tribun Banyumas

Angka Prodiosoedirdio masuk ke STOVIA pada tanggal 4 Januari 1904. Pada 20 Mei 1908 bersama Dr. Soetomo dan kawan- kawannya, Angka Prodiosoedirdio turut aktif dalam perkumpulan Boedi Oetomo sebagai salah satu pendirinya. Angka dipilih menjadi bendahara Boedi Oetomo. Pada 30 Juli 1912 ia menamatkan pendidikan STOVIA dengan predikat cumlaude. Atas prestasinya itu ia menerima cenderamata dari STOVIA berupa jam saku berantai dengan gantungan terbuat dari emas, dan kuku macan. Sekarang benda tersebut disimpan oleh cucunya di Jakarta.

Dr Angka menikah dengan RA. Soedijah, puteri bapak/ ibu R. Poerwosoedirdjo pegawai suikerfabriek (pabrik gula) Kalibagor, Banyumas, dan dikaruniai tujuh anak, yaitu Soeprapti, Soekartini, Achmad Soeprapto, Maryani, Soeparti, Soejati, dan Soeharti. Pada saat riwayat hidup ini ditulis masih ada dua putri Dr. Angka yang dikaruniai panjang umur yaitu Ny Soejati Iman Soepojo, berusia 85 tahun tinggal di Depok. Ny Soeharti Partana berusia 78 tahun tinggal di Purwokerto. Jumlah cucu Dr. Angka sebanyak 14 orang, terdiri tujuh laki-laki dan tujuh perempuan.

Dr Angka pernah ditugaskan sebagai dokter pemerintah di berbagai tempat seperti Semarang, Sawahlunto (Sumatera), Bogor, Purbalingga, Brebes, Pemalang, Kendal, Banyumas,dan Purwokerto. Tahun 1935 ia menangani pemberantasan penyakit frambosia di Pemalang. Dan tahun 1954 penyakit malaria di Cilacap bersama Unicef, disertai dokter-dokter dari Rusia, Filipina, dan India.

Dr Angka meninggal dunia di Purwokerto pada tahun 1975 dalam usia 88 tahun, dan dimakamkan di Pesarean Keluarga Kebutuh Sokaraja, di samping makam isterinya yang meninggal 24 November 1968 dalam usia 75 tahun.

Pada saat kepemimpinan Bupati Banyumas Poedjadi Djaring Bandajuda, setiap tanggal 20 Mei bupati beserta rombongan, sekitar 20 orang, selalu mengunjungi kediaman Dr. Angka untuk bersilaturahmi. Kunjungan yang dilakukan setiap tanggal 20 Mei ini dilakukan hingga tiga kali. Penghargaan lain dari pemerintah adalah pemakaian nama Dr Angka sebagai nama jalan yang melintasi rumah sakit lama di kota Purwokerto.

Sumber : www.kebudayaan.kemdikbud.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close