Wayang adalah budaya asli jawa yang menurut sejarah dibawa oleh para wali atau dikenal dengan wali songo. Bagi warga banyumas, khususnya pecinta wayang banyumasan, mungkin sangat mengenal dan mengidolai Ki Dalang Sugino Siswocarito. Pada era tahun 80an sampai dengan akhir 90an, nama Ki Dalang Sugino Siswocarito begitu terkenal.
Ki Dalang Sugino Siswocarito bisa dikatakan adalah dalang paling terkenal di kawasan banyumas dan sekitarnya atau lebih dikenal Masbarlingcakeb. Beliau adalah salah satu dari dua maestro dalan di Banyumas selain Ki Dalang Sugito Purbocarito.
Dalang Sugino Siswocarito atau lebih dikenal dengan nama Dalang Gino dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1937, atau dari sumber lain menyebutkan beliau dilahirkan pada tanggal 14 Mei 1937. Beliau dilahirkan di desa Sawangan, Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, Jawa tengah. Beliau adalah anak dari seorang Kepala Sekolah yang bernama Siswomiharjo dan ibu beliau bernama Dasirah. Orang tuanya yang pernah menjadi kepala desa dan tergolong keluarga berkecukupan. Namun Gino muda tidak tertarik ketika ditawari untuk menggantikan kedudukan sang ayah sebagai kepala desa. Namun Beliau memilih menjadi dalang.
Sebelum gino menjadi dalang, beliau pernah menjadi pemain kethoprak dan wayang orang. Kehidupan beliau waktu kecil memang berlika-liku, pahit getir kehidupan sudah beliau rasakan waktu kecil dan muda. Gino muda memeang terkenal suka "tirakat", beliau sering tidur di makam-makam keramat, di setiap kota yang dilaluinya dengan berjalan kaki.
Gino muda menikah dengan Nasiatik, dan beliau bekerja sebagai penderes nira kelapa. Gino mulai mendalang sekitar tahun 1959. Awal beliau mendalang adalah dirumah beliau sendiri. Dan dari hari ke hari nama beliau menjadi dalang yang kondang. Tahun 1986 istri pertama beliau Nasiatik meninggal duni. Kemudian di tahun 1987 beliau menikah dengan Suwarti dan Warsini. Dari isteri pertamanya, beliau memiliki dua orang anak kandung Nurnaini dan Ajen Susworo, kemudian memiliki tujuh orang cucu dan 3 orang cicit. Selain kedua anak kandung, almarhum juga memiliki seorang anak angkat, Sekarsiwi.
Pada masa kejayaan beliau sebagai dalang, antara periode tahun 80an sampai akhir 90an, beredar sebuah cerita mistis yang sangat terkena di masyarakat saat itu. Cerita mistis itu adalah bahwa Dalang Gino mendalang atau menjadi dalang wayang yang diadakan di Istana Pantai Selatan atau di Istana Nyai Roro Kidul. Cerita ini beredar di kalangan masyarakat banyumas dan sekitarnya pada masa itu, terkait kebenaranya hanya dalang gino yang tahu.
Dalang Sugino Siswocarito meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, pada hari Ahad 20 Januari 2013 sekitar pukul 23.25 WIB, dalam usia 76 tahun, setelah 40 hari menjalani perawatan akibat komplikasi gagal ginjal dan tumor kandung kemih. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman umum tanah kelahirannya Desa Sawangan Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Sebagai penerus Dalang Sugino Siswocariton, cucu Beliau yaitu Ki Yakut Adib Ganta Nuraidin dan Ki Julung Gandik Ediasmoro. Bahkan sampai sekarang salah satu dalang muda yang terkenal bahkan sampai mendalang sampai luar negeri adalah salah satu cucu beliau yaitu Ki Yakut Adib Ganta Nuraidin atau dikenal dengan Dalang Jedher.
Sumber: kluban.net, dll
Ki Dalang Sugino Siswocarito bisa dikatakan adalah dalang paling terkenal di kawasan banyumas dan sekitarnya atau lebih dikenal Masbarlingcakeb. Beliau adalah salah satu dari dua maestro dalan di Banyumas selain Ki Dalang Sugito Purbocarito.
Dalang Sugino Siswocarito atau lebih dikenal dengan nama Dalang Gino dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1937, atau dari sumber lain menyebutkan beliau dilahirkan pada tanggal 14 Mei 1937. Beliau dilahirkan di desa Sawangan, Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, Jawa tengah. Beliau adalah anak dari seorang Kepala Sekolah yang bernama Siswomiharjo dan ibu beliau bernama Dasirah. Orang tuanya yang pernah menjadi kepala desa dan tergolong keluarga berkecukupan. Namun Gino muda tidak tertarik ketika ditawari untuk menggantikan kedudukan sang ayah sebagai kepala desa. Namun Beliau memilih menjadi dalang.
Sebelum gino menjadi dalang, beliau pernah menjadi pemain kethoprak dan wayang orang. Kehidupan beliau waktu kecil memang berlika-liku, pahit getir kehidupan sudah beliau rasakan waktu kecil dan muda. Gino muda memeang terkenal suka "tirakat", beliau sering tidur di makam-makam keramat, di setiap kota yang dilaluinya dengan berjalan kaki.
Gino muda menikah dengan Nasiatik, dan beliau bekerja sebagai penderes nira kelapa. Gino mulai mendalang sekitar tahun 1959. Awal beliau mendalang adalah dirumah beliau sendiri. Dan dari hari ke hari nama beliau menjadi dalang yang kondang. Tahun 1986 istri pertama beliau Nasiatik meninggal duni. Kemudian di tahun 1987 beliau menikah dengan Suwarti dan Warsini. Dari isteri pertamanya, beliau memiliki dua orang anak kandung Nurnaini dan Ajen Susworo, kemudian memiliki tujuh orang cucu dan 3 orang cicit. Selain kedua anak kandung, almarhum juga memiliki seorang anak angkat, Sekarsiwi.
Pada masa kejayaan beliau sebagai dalang, antara periode tahun 80an sampai akhir 90an, beredar sebuah cerita mistis yang sangat terkena di masyarakat saat itu. Cerita mistis itu adalah bahwa Dalang Gino mendalang atau menjadi dalang wayang yang diadakan di Istana Pantai Selatan atau di Istana Nyai Roro Kidul. Cerita ini beredar di kalangan masyarakat banyumas dan sekitarnya pada masa itu, terkait kebenaranya hanya dalang gino yang tahu.
Dalang Sugino Siswocarito meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, pada hari Ahad 20 Januari 2013 sekitar pukul 23.25 WIB, dalam usia 76 tahun, setelah 40 hari menjalani perawatan akibat komplikasi gagal ginjal dan tumor kandung kemih. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman umum tanah kelahirannya Desa Sawangan Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Sebagai penerus Dalang Sugino Siswocariton, cucu Beliau yaitu Ki Yakut Adib Ganta Nuraidin dan Ki Julung Gandik Ediasmoro. Bahkan sampai sekarang salah satu dalang muda yang terkenal bahkan sampai mendalang sampai luar negeri adalah salah satu cucu beliau yaitu Ki Yakut Adib Ganta Nuraidin atau dikenal dengan Dalang Jedher.
Sumber: kluban.net, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar